Davi, Bima, Rei,
Reinald, Ari ….
Lagi ngabsen murid ya
buk?
Huahahahahaha bukaaan…
Itu tadi nama tokoh
dalam novel-novelnya Esti Kinasih. Cowok-cowok cakep, keren, bengal, tengil
namun gentleman yang telah hidup di angan saya selama ini. Yang menemani saya
dari masa awal puber hingga dewasa sekarang.
Ada apa dengan
novel-novelnya Esti Kinasih?
Itu yang akan coba
saya uraikan disini. Saya adalah penggemar beratnya novel-novelnya Esti
Kinasih. Novel Esti Kinasih yang pertama kali saya baca adalah Fairish. Waktu itu
saya masih duduk di kelas 3 SMP. Masih jelas banget dalam ingatan, saya baca
novel ini ketika perjananan study tour. Saya membacanya selama perjalanan di
dalam bis. Dulu saya bacanya saat novel ini masih dalam kover lamanya. Sepertinya
juga belum diterbitkan oleh Gramedia.
Begitu baca, saya
langsung jatuh cinta. Suka sekali dengan karakter Davi yang digambarkan dingin,
misterius, namun ganteng luar biasa. Tertawa terpingkal-pingkal dengan kelakuan
Alfa yang kocak dan ga tau malu. Dan gemes pengen gantiin posisi Fairish yang
imut dan polos,,yang jadi rebutan dua cowok keren di sekolahnya. Satu lagi yang
bikin novel ini sangat berkesan buat saya, yaitu tempat kelahirannya si Davi
ini. Disini diceritakan Davi tadinya tinggal di Temanggung, Jawa Tengah. Dan itu
adalah kota kecil tempat saya tinggal. Yah walaupun cuma ditulis sedikit sih,
tapi tetep aja bangga. Secara emang jarang banget kota ku ini djadiin latar
dalam sebuah cerita.
Meskipun ini novel
remaja, namun bahasa yang dipakai Mbak Esti di novel-novelnya tuh ga dangkal
seperti novel teenlit kebanyakan. Malah cenderung berat dan sastra banget. Apalagi
penggambaran konflik batin para tokohnya, bener-bener bikin yang baca ikutan
nyesek dan ga sadar air mata pun netes.
Beranjak SMA, novel Esti
Kinasih berikutnya yang saya baca adalah Cewek!! Ini novel asli gokil banget. Bener-bener
bikin semangat emansipasi wanita jadi melonjak begitu baca ini novel. Langen,
Fani dan Febri yang ga mau kalah dari cowok-cowoknya yang hobi naik gunung. Yang
dengan segala cara berusaha nunjukkin kalau cewek juga bisa. Dan ini nih yang
bikin novel ini beda sama novel-novel yang lain. Semangat emansipasi nya kerasa
banget.
Dari ketiga pasangan
yang ada di novel ini, Langen-Rei, Fani-Bima, dan Febri-Rangga, Fani dan Bima
adalah pasangan favorit saya sepanjang masa. Hahahaha. Bima yang badboy abis,
yang maksa Fani unyuk jadi ceweknya, adalah perwujudan dari fantasi terliar saya
tentang cowok. Semua yang saya bayangkan tentang cowok yang ideal, ya Bima ini.
Aneh ya, cowok ideal kok yang badboy.
Selesai baca ini
novel, galau yang sebenarnya pun dimulai. Yaitu, pengen dan kudu baca sequelnya
Cewek!! Ini, yaitu Still.. Kenapa kudu dan harus? Karena di novel inilah kisah
Fani dan Bima bakal dituntaskan. Sayangnya, sampai lulus SMA ngidam saya itu
belum juga terpenuhi. Maklum, saya tinggal di kota kecil, dan meskipun smua
tempat sewa novel uda saya ubek-ubek juga, tetep aja novel ini belum ada.
Hingga akhirnya,
setelah lulus SMA, saya berkesempatan untuk pergi ke Gramedia Jogja. Baru disana
saya menemukan Still. Yihaaaaa senengnya ga ketulungan pokoknya.
Inilah penampakan novel Cewek!! Dan Still. Uda
kelihatan lecek banget, maklumlah dari beli di tahun 2008 sampai sekarang, ni
dua novel ga pernah berhenti pindah tangan. Selalu adaa aja yang minjem. Hehehe.
Seperti yang uda saya
duga, di sequelnya ini kisah Fani dan Bima mencapai gregetnya. Beneran bikin
nangis saat Bima akhirnya memutuskan menyerah. Dan Fani, yang justru ngerasa
kehilangan saat Bima memutuskan untuk melepaskan Fani. Padahal itu adalah hal
yang justru selama ini Fani harapkan. Namun mbk Esti Kinasih memberikan ending
yang cukup manis dan menyentuh. Huh,, jadi pangen baaca novel ini lagi….T_T
Awal masa kuliah, saya
beli satu lagi novelnya Mbak Esti Kinasih. Judulnya, Dia Tanpa Aku. Dan lagi-lagi
saya suka ma ceritanya. Kisah anak SMA biasa bisa jadi cerita yang luar biasa
berkat sedikit sentuhan mistis setelah kematian sang kakak, Ronald. Ronald yang
ga rela cewek yang ditaksirnya deket dengan sang adik, Reinald, mencoba ‘balas
dendam’ terhadap sang adik. Sikap Reinald yang sangat memprotect Citra berhasil
bikin saya yang baca jadi ngiri. Endingnya agak absurd dan agak susah diterima
di akal, namun tidak terkesan janggal. Justru, itulah efek kejut yang sukses
bikin novel ini jadi bacaan yang berkesan dan tak mudah dilupakan.
Sekitar tahun 2012,
saya tahu kalau Esti Kinasih menerbitkan novel barunya, Jingga dan Senja. Langsung
nyari di beberapa tempat persewaan buku, masih belum ada. Nyari ebooknya,
apalagi. Ga ada juga. Tenggelam dalam kesibukan menyelesaikan skripsi, akhirnya
obsesi ini pun terlupakan.
Hingga beberapa waktu
yang lalu, sahabat tercinta saya memberitahu kalau dia baru aja download novel
Jingga dan Senja. Lah, terkejutlah saya. Tanpa ba-bi-bu lagi langsung saya buka
lepi kesayangan, pasang modem dan download novel itu. Jam setengah dua pagi
baru saya menyelesaikan novel tersebut, dengan mata panas dan hati yang puas. Ahahahaha.
Namun kegalauan yang sama muncul lagi. Pengen tahu kelanjutan kisah Ari dan
Tari. Akhirnya lagi-lagi saya searching dan menemukan sebuah blog dimana saya
bisa baca novel Jingga dalam Elegi.
Seperti novel-novel
Esti Kinasih sebelumnya, trilogy Jingga dan Senja-Jingga dalam Elegi selalu
berpusat pada cowok badboy yang protektif bahkan cenderung psyco ke ceweknya. Dan
inilah yang bikin saya suka. Hanya ada beberapa plot cerita yang ga seperti
saya harapkan, jauh dari ekspetasi saya terhadap novel ini. Tapi penggambaran
masa lalu Ari di Jingga dalam Elegi sangat bagus. Selesai baca novel ini, saya
langsung banjir air mata.
Intinya, saya masih
menantikan Jingga Untuk Matahari dan novel-novel Esti Kinasih yang lain. Saya merindukan
kata-kata nya yang rancak dan seringkali puitis. Penggambaran tiap adegan yang
bener-bener real dan tidak dangkal. Kegalauan hati para tokohnya yang
diungkapkan dalam bahasa yang sastra banget. Dialog-dialog kocak yang selalu
bikin ketawa sendiri.
Sekarang dan sampai
kapanpun, saya akan selalu jadi penggemar novel-novel nya Esti Kinasih.
^_^

wkwkwkwkwkkwkwkwkwkwk SIiiiiiiiiiiiiiiiiPP mami......
BalasHapusESTI KINASIH emang TOP bgt,,,,muakasih dah menyebut saya ddi tulisanmu yang cuantek....
dan muakasih juga dah memperkenalkan novel2 esty kinasih kepadaku...ahihihihiihihihi
iyaaa nilaaa.....sama-sama...ktm kamu tu seperti harta karun buatku. Untung bgt selera kita nyaris sama yo...yok semangat berburu novel e Esti Kinasih lagi..gawe fansclub njoooo...
BalasHapus