Kamis, 23 April 2015

My Precious Thing Bab 1

“Kenapa cemberut?” tegur Zaghar, saat melihat kekasihnya muncul dengan raut muka kecut. Bibirnya maju beberapa senti, membuat Zagar tak tahan untuk mengecup. Tanpa berkata-kata, Naura duduk di sebelah Zaghar dan menyandarkan kepalanya di bahu cowok itu. 


“Gara-gara si nenek lampir Bella itu Bie, selalu aja ngomongin hal-hal yang ga penting. Bikin bad mood aja.  Masa tiap hari kerjaannya pamer melulu. Diajakin dinner di resto mewah sama Josua, diajak belanja ke Singapura, dikasih hadiah berlian…dasar cewek matre” gerutu Naura. 
“Siapa Josua?” tanya Zaghar sambil lalu. Ia tahu kalau Naura sedang kesal begini, cukup dengan ia mendengarkan saja maka suasana hati kekasihnya itu akan membaik.
“Cowok barunya Bella. Katanya anaknya konglomerat gitu deh. Makanya itu nenek lampir gayanya selangit. Tiap hari kerjaannya pamer terus. Bikin gondok aja” keluh Naura.
“Terus kenapa kamu marah?” sahut Zaghar sambil mengelus mesra rambut panjang Naura. Dengan manja Naura melingkarkan lengannya di pinggang Zaghar. Keduanya terlihat begitu mesra duduk berdua di café itu. Asyik berdua, tidak peduli keramaian sekitar.
“Gimana ga marah, Bella menghina kita berdua,Bie. Katanya kita tuh pasangan kere. Pacaran ga punya modal. Tiap hari makannya di café murah, ga pernah dinner romantis, ga pernah dijemput pake mobil mewah, kemana-mana naek motor terus. Gitu katanya”
“ Terus, itu masalah buat kamu? karena aku ga bisa ngajak kamu dinner romantis,cuma bisa jemput kamu pake motor?”
Naura melepaskan diri dari pelukan Zaghar, lalu menatap cowok itu lekat-lekat.
“Mau kamu ga pernah ngajakin aku dinner, atau Cuma bisa jemput aku pake motor, buat aku sama sekali ga masalah. Yang penting kamu sama aku terus” kata Naura sungguh-sungguh.
Zaghar tersenyum lembut. Direngkuhnya tubuh Naura ke dalam pelukannya, didekapnya erat tubuh kekasihnya. “Terus kenapa kamu sebel sama Bella? Kan buat kita dinner atau mobil mewah sama sekali ga penting. Yang penting buat aku ya cuma kamu”
“Abisnya dia tiap hari ngomong kaya gitu terus. Bikin gatel tanganku pengen banget nonjok mulutnya yang nyinyir itu” kata Naura, disambut gelak tawa Zaghar.
“Ya udah..aku anter pulang yuk? Kayaknya bentar lagi hujan.”
Naura mengangguk.
***
Sebenarnya Naura pernah berteman akrab dengan Bella sewaktu mereka SMA. Mereka berdua sama-sama cantik, lincah, dan popular di sekolah. Hanya saja gaya hidup Bella lebih permisif dan bebas dibanding Naura. Bella suka sekali dugem di club malam, belanja gila-gilaan dan pesta. Berbeda dengan Naura yang lebih suka baca buku dan tempat yang tenang.
Perbedaan gaya hidup itulah yang menjadi awal keretakan hubungan mereka. Naura menilai Bella terlalu hedonis dan bergaul terlalu bebas. Sementara Bella menganggap Naura sok suci, munafik dan kuno. Lama-lama hubungan keduanya merenggang dan pelan-pelan rasa tidak suka diantara mereka semakin tebal. Apalagi saat Naura mulai pacaran dengan Zaghar,mereka semakin menjauh dan persahabatan mereka telah berubah menjadi permusuhan.
Apesnya, saat kuliah mereka justru satu jurusan. Sehingga mau tak mau Naura dan Bella terpaksa harus saling bertemu. Tiap hari tak henti-hentinya Bella membuat Naura kesal.
Naura masuk kelas, dan melihat beberapa teman-temannya mengerumuni bangku Bella.
“ada apa sih?” tanya Naura pada Vivian, teman akrabnya.
“Biasa, Bella pamer tas branded limited edition yang dibeliin Josua tadi malam” jawab Vivian acuh.
“Ih dasar matre” sungut Naura.
Vivian tertawa. “ Nanti malem kamu datang, kan? Acaranya santai kok Na. Cuma ngumpul ma makan-makan doang. Zaghar bisa datang juga kan?”
“Beres Vi. Sebenarnya nanti malem Zaghar ada balapan, tapi uda dia batalin kok.”
“Zaghar mau batalin balapan demi nganterin kamu, Na?” tanya Vivian takjub. Zaghar hobi balap sejak SMA, buat Zaghar balapan dan motor adalah segalanya. Tapi itu sebelum Naura datang dalam hidupnya.
“Aku ngancam dia. Aku bilang banyak cowok yang datang a kamu. dan aku bakalan dandan yang cantik biar banyak cowok yang ngelirik aku. Dia ga mungkin biarin aku pergi sendiri,hehehehe”
“Dasar…”Vivian tertawa.
Tiba-tiba Bella menghampiri meja Naura. Naura balas menatap Bella dengan sengit.
“Ntar malem kamu datang juga kan Na?” tanya Bella dengan keramahan yang dibuat-buat.
“Iya. Kenapa?” jawab Naura.
“ Ga apa-apa sih. Cowok kamu pasti ga ikut kan?”
“Ih siapa bilang. Zaghar bakalan datang kok. Dia rela ngebatalin jadwal balapnya demi nemenin aku”
“Oh ya? Trus gue harus kagum gitu sama hal sepele kayak gituan? Ya jelaslah cowok kere lo itu rela-rela aja ngebatalin acaranya demi elo. Orang acaranya juga ga penting-penting amat. Beda ma Josua, dia kan anak konglomerat kaya, calon pewaris puluhan perusahaan besar.” Cibir Bella.
“Trus aku harus kagum gitu? Aku ga pernah respek ya ma cowok manja kayak cowokmu itu. Bisanya Cuma pake fasilitas ortunya. Dia kaya, punya segalanya, tapi kan bukan hasil kerja keras dia sendiri. Itu juga punya ortunya. Apanya yang perlu dibanggakan?” balas Naura tak kalah sengit.
“ Sialan lo!” maki Bella. Lalu tanpa diduga sebelumnya, Bella menjambak rambut Naura dari belakang hingga Naura terjerembab ke lantai dengan bagian belakang kepalanya.
Bersambung…



0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komen...yang sopan yaaa

 

Celotehan Ria Template by Ipietoon Cute Blog Design