Lain waktu, saya nonton drama korea dan kangmas sibuk dengan mesin motornya, itu juga romantis.
Saat malam-malam saya terbangun karena lapar dan kangmas bersedia bangun untuk menemani saya membuat segelas susu dan makan cemilan, itu juga romantis.
Saat saya mengeluh nyeri di pinggul karena perut yang mulai membesar dan kangmas dengan sabarnya memijit saya di saat saya tahu ia juga lelah, itu sangat romantis.
Kala saya cemberut menatap guratan merah di perut yang semakin banyak dan kangmas tetap memeluk saya dan mengatakan saya tetap cantik, itu juga sangat sangat romantis.
Dan momen paling romantis sejauh ini mungkin saat ia berbicara dengan si kecil di perut, meletakkan jemari dan merasakan gerakan gerakannya yang semakin kuat, menyadari dengan takjub bahwa junior kami tengah tumbuh di perut saya.
Romantis itu saat kami memiliki harapan yang sama, dan berjuang bersama pula untuk mewujudkannya.
Ketika definisi romantis bagi saya mulai berubah seiring waktu, mungkin itu tandanya saya sudah dewasa.
Ketika arti kata romantis untuk saya tak lagi terpengaruh oleh roman picisan ala-ala sinetron murahan, mungkin itu tandanya saya semakin bijak.